Brukk! Jembatan Soekarno di Banyumas Ambruk, Satu Warga Terluka

By 19.40.00 ,



Portal Sunyalangu  Banyumas -  Jembatan Soekarno, di sebelah Jembatan Soeharto yang melintasi Sungai Serayu, Desa Rawalo, Banyumas, Jawa Tengah, ambruk. Rubuhnya jembatan lama yang sudah tidak dipakai lagi ini menyebabkan seorang warga terluka.
Jembatan tua ini rubuh, Senin (27/6/2011) sekitar pukul 09.00 WIB. Menurut Suratman, penambang pasir di sekitar sungai Serayu, saat jembatan akan runtuh ada beberapa warga yang sedang bersantai di jembatan dan ketika jembatan putus terdengar suara menggelegar.
"Sebelum runtuh saya lihat ada beberapa warga sedang bersantai, jembatan ini kan sudah lama tidak dipakai jadi biasa digunakan warga untuk santai-santai dan memancing. Saat runtuh suaranya keras sekali. Brukk !! lalu terasa seperti ada gempa. Sebelumnya yang runtuh sisi sebelah kanan, tidak lama kemudian yang tengah ikut runtuh juga," kata Suratman.
Sementara itu, Sumarno, mengalami luka-luka akibat putusnya jembatan. Dia menuturkan jika sebelum kejadian dirinya sempat mendengar suara beton pecah dari jembatan, sehingga dirinya segera bergegas pergi menuju kendaraannya.
"Saya kan biasa memarkir motor di jembatan, apalagi ketika melihat teman saya yang sedang memancing di bawah jembatan. Saat dibawah kok bunyi suara 'pletak-pletak' dari jembatan, setelah dengar saya langsung naik ingin mengambil motor, belum sempat saya nyalain tiba-tiba jembatan ambruk. Brukk!! saya dan motor ikut terhempas turun dan terguling-guling hingga hampir masuk ke dalam sungai," ungkap Sumarno kepada detikcom.
Dia menambahkan, saat kejadian dia melihat ada sekitar empat orang di jembatan tersebut, tapi semuanya selamat, hanya saya yang terjatuh dan terluka akibat terkena aspal. Setelah itu dirinya langsung dibawa ke Puskesmas Rawalo.
Putusnya jembatan Soekarno disebabkan akibat gerusan air Sungai Serayu. Banyaknya aktivitas penambangan pasir liar di sekitar jembatan disinyalir menjadi penyebab putusnya jembatan tersebut.
"Faktornya karena degradasi sungai. Dari hilir terdapat galian pasir golongan C. Padahal sudah dilarang tapi tetap saja para penambang nekat, hal ini yang menyebabkan kaki-kaki jembatan menggantung akibat gerusan air," kata Ahadi, Kordinator Perwakilan Balai Sungai Serayu-Citandui saat ditemui di lokasi.
Dia menjelaskan, jembatan Soekarno merupakan saksi sejarah Indonesia yang dibangun sejak tahun 1938 dan sudah sekitar 10 tahun tidak lagi dilewati kendaraan. Banyaknya penambang pasir liar menyebabkan kerusakan lingkungan sekitar hingga menyebabkan ambruknya jembatan tersebut.
"Akibat putusnya jembatan Soekarno ini jelas dapat mengancam jembatan Soeharto yang berada di sebelahnya. Coba jika dijaga, jembatan ini bisa jadi sejarah," jelasnya.
Warga sekitar yang penasaran terus berdatangan untuk melihat putusnya jembatan tersebut, Namun akibat putusnya jembatan tersebut, tidak menganggu perjalanan kendaraan yang hendak menuju Jakarta maupun ke arah Yogyakarta yang melalui jembatan Soeharto.
Arbi Anugrah - detikNews

You Might Also Like

0 comments