Laboratorium Bahasa Trustlaboratory adalah penyedia dan produsen laboratorium bahasa yang berusaha memberikan kualitas terbaik dari segi produk maupun layanan. Perusahaan Lab bahasa ini terletak di kota Solo, Jawa Tengah, tepatnya Jl. Adi Sucipto di Ruko Sumber Rezeki No. 6-7 Colomadu Surakarta Jawa Tengah. Namun begitu klien yang ditangani meliputi semua wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan pelanggan terhadap layanan perusahaan Lab bahasa ini. Dengan pelanggan dari Sabang sampai merauke, meskipun letaknya jauh, namun hal ini tidak menjadi kendala, karena komitmen perusahaan ini adalah memberikan layanan terbaik terhadap dunia pendidikan.  Trust Laboratory sudah berdiri sejak dua tahun yang lalu, namun kualitas produk dan layanan perusahaan ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Terbukti dengan kepercayaan klien Laboratorium Bahasa yang mempercayakan pengadaan Lab Bahasa kepada Trustlaboratory.

Beberapa produk di tawarkan bagi anda, sesuai dengan kebutuhan sekolah atau lembaga pendidikan yang anda kelola. Contoh pengadaan lab bahasa adalah, Laboratorium Bahasa Computerized System yang merupakan perangkat laboratorium bahasa yang semua sistem operasionalnya telah di atur dan dikendalikan oleh software yang ada di monitor komputer  induk dengan kemampuan melakukan komunikasi multi arah.

Produk lainnya adalah, Laboratorium bahasa multimedia. Disebut Lab Bahasa Multimedia karena memang banyak menggunakan media, contohnya audio, video dan perangkat multimedia lainnya. Dengan laboratorium bahasa multimedia, guru kreatif dapat memanfaatkan aneka jenis program pelajaran bahasa asing baik yang dikemas dalam bentuk kaset audio, video, maupun CD interaktif. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar dengan menggunakan lab bahasa multimedia menjadi menyenangkan. Untuk spesifikasi produk yang lain , atau bagaimana harga yang ditawarkan perusahaan lab bahasa ini, silahkan anda bisa secara langsung mengunjungi situs http://trustlaboratory.com.

Posted in: Bisnis.
Tagged: Laboratorium Bahasa

View the original article here