Miley Cyrus Akhirnya Tutup Buku Tentang Liam Hemsworth
By Mbah Soleh 07.52.00 Miley Cyrus Akhirnya Tutup Buku Tentang Liam HemsworthYou Might Also Like
You Might Also Like
Iko: Pipinya Tembem Mirip Audy- @Iko: Pipinya Tembem Mirip Audy
By Mbah Soleh 06.29.00 Iko: Pipinya Tembem Mirip AudyYou Might Also Like
Demi Karier, Michael Douglas Bohong Soal Kanker Tenggorokan- @Demi Karier, Michael Douglas Bohong Soal Kanker Tenggorokan
By Mbah Soleh 06.14.00 Demi Karier, Michael Douglas Bohong Soal Kanker TenggorokanYou Might Also Like
Demi Karier, Michael Douglas Bohong Soal Kanker Tenggorokan
By Mbah Soleh 06.06.00 Demi Karier, Michael Douglas Bohong Soal Kanker TenggorokanYou Might Also Like
Kampung Baduy – Provinsi Banten
By Mbah Soleh 02.55.00 Baduy, Banten, Kampung, ProvinsiOrang Baduy tinggal di kawasan perbukitan gunung Kendeng, Banten. Selama ratusan tahun mereka selalu menjunjung adat tradisi secara turun-temurun untuk selalu hidup seiring dengan alam. Membangun perkampungan dilereng-lereng bukit yang asri ditepi sungai bararus deras dengan air yang jernih menerpa bebatuan melengkapi suasana alam yang damai.
Di pagi hari hampir semua masyarakat Baduy memulai aktifitasnya sebagai petani pergi ke ladang. Para gadis dan wanita menenun kain untuk mereka pakai sendiri atau dijual ke tamu-tamu yang berkunjung sebagai cendramata. Keceriaan anak-anak bermain di sekitar kampung karena secara adat mereka dididik dari alam dan orang tua mereka sendiri. Di Baduy tidak pernah didirikan sekolah formal moderen seperti pada umumnya sehingga etnis Baduy tidak mengenal baca tulis. Bahasa yang mereka gunakan adalah Sunda dengan dialek Sunda Kulon. Setiap orang yang mengerti bahasa Sunda tidak ada kesulitan berkomunikasi dengan mereka karena perbedaannya hanya di dalam intonasi pengucapannya saja. Sementara bahasa Indonesia biasanya hanya dimengerti oleh kaum muda Baduy.
Hidup bersama alam, memberikan jiwa yang tenang dan damai buat orang Baduy karena diperkampungan mereka tidak diperbolehkan ada kendaraan bermotor, tidak ada radio atau televisi, tidak memerlukan penerangan dari sumber energi listrik dan segala bentuk yang dihasilkan dari kebudayaan moderen.
Tempat-tempat yang menarik di Baduy antara lain adalah , Rumah adat orang Baduy yang dibuat seragam. Tidak ada kaya atau miskin, mereka membuat rumah tradisional yang hampir sama terbuat dari Bambu, Kayu dan beratap Ijuk atau daun sejenis Pandan. Lumbung padi juga memiliki daya tarik tersendiri, dengan bentuk khas sebagai tempat penyimpanan hasil panen Padi yang tahan untuk bertahun-tahun sebagai cadangan untuk persediaan pesta atau kekuarangan pangan karena kemarau panjang. Untuk memproses dari padi menjadi beras mereka tidak menggunakan mesin, melainkan masih menggunakan alat tradisional penumbuk berupa Lisung dan Alu yang biasanya dikerjakan oleh para wanita Baduy. Membuat gula Enau juga salah satu mata pencaharian di sana. Gula Enau atau Aren menjadi hasil pertanian yang banyak diminati masyarakat luar Baduy karena selain rasa dan aroma gula Aren / Enau yang manis dan harum juga baik untuk dibuat minuman kebugaran tubuh.
Keindahan sungai Ciujung yang mengalir sepanjang perkampungan Baduy menjadi daya tarik tersendiri, selain ber air jernih dan belum tercemar, juga arus derasnya banyak diminati para pendatang untuk menyempatkan berenang dan mandi di sungai karena kesempatan ini tidak mungkin didapat di sungai-sungai diperkotaan.
Pakaian mereka hanya mengenal 2 warna yaitu Hitam atau warna gelap ( biru tua ) untuk orang Baduy Luar dan Putih untuk Baduy Dalam. Ikat kepala yang mereka namakan Udeng selalu dikenakan oleh para lelaki baik masih kanak-kanak maupun dewasa. Sementara gadis dan wanita Baduy selalu mengenakan pakaian bermodel kebaya dan kain.
Cara mencapai ke perkampungan Baduy cukup mudah dijangkau selama 4 jam dengan kendaraan dari Jakarta. Kualitas jalan dari Jakarta sampai ke Rangkasbitung sangat baik dan lebar. Lanjutan ke desa terdekatpun masih sekitar 40 km sudah beraspal. Meskipun tidak selebar sebelumnya, tetapi sudah diaspal halus dan menyajikan pemandangan perbukitan yang menghijau.
Kampung Baduy pada umumnya dapat dikunjungi setiap saat. Tetapi karena seluruh kegiatan di Baduy dilakukan dengan berjalan kaki, sebaiknya hindari musim penghujan yang panjang seperti Novemember – Februari. JIka hujan hanya turun dua tiga kali seminggu, masih dapat direkomendasikan untuk kunjungan ke sana karena biasanya apabila masih ada musim hujan, pada malam hari kita masih berkesempatan melihat kunang-kunang yang jumlahnya ribuan berkelap-kelip di sekeliling kampung.
Apalagi tiba saatnya tiba malam bulan purnama, suasana malam di sana sangat mengesankan. Tradisi orang Baduy yang terbiasa hanya menggunakan penerangan dari lampu minyak sayur itupun hanya di dalam rumah, maka diluar rumah cahaya Bulan dan Bintang memberikan penerangan yang dominan menerangi perkampungan. Serasa Bulan dan Bintang begitu dekat dengan Bumi. Nyaris seperti hidup pada abad 12 ketika teknologi moderen seperti energi listrik, semen, telepon, radio belum ditemukan.
Joko Langen
You Might Also Like
Indonesia MICE Guide (IMG)
By Mbah Soleh 23.42.00 Guide, IndonesiaIndonesia MICE Guide (IMG), panduan lengkap dalam memilih lokasi MICE (Meeting, Incentives, Convention and Exhibition) diluncurkan hari ini di Jakarta hasil kerjasama antara Direktorat MICE Kementian Kebudayaan dan Pariwisata dan American Express Corporate Travel Services. IMG terlahir dari forum Indonesia MICE & Coroprate Travel Mart (IMCTM) di Jogjakarta beberapa waktu yang lalu.
Diisajikan dalam 130 halaman, IMG berisi panduan terbaru yang penting untuk yang berisi informasi lengkap tentang informasi destinasi hingga detail fasilitas dan kapasitas suatu ruang pertemuan beserta dengan tata letak nya. Sedikitnya ada 150 hotel, resort, tempat konvensi dan penyedia fasilitas MICE yang tersedia pada IMG, sehingga bisa dikatakan IMG merupakan panduan terlengkap saat ini. IMG ditargetkan akan menjangkau lebih dari 3000 perusahaan multinasional ditambah 2000 perusahan insentif house dan Professional Convention Organiser (PCO) di Indonesia Malaysia, Singapura, China dan Korea.
Menurut Ibu Farmawaty Tan, Card Business Head of PT. Bank Danamon Indonesia Tbk.: ”Kami ingin memfasilitasi Anggota-Anggota Kartu Corporate agar memiliki informasi lebih banyak lagi tentang destinasi MICE di Indonesia sekaligus mengambil keuntungan dari penawaran penawaran khusus yang terdapat pada IMG”.
Perjalanan bisnis dan MICE merupakan biaya terkontrol kedua terbesar setelah daftar gaji (payroll) pada kebanyakan perusahaan, sehingga memilih penyedia fasilitas MICE sesuai kebutuhan perusahaan menjadi pertimbangan penting. Perriz menambahkan “Pada sebuah perusahaan multinasional farmasi atau asuransi, spending kebutuhan MICE bisa mencapat 1 milyar pertahun “.
Sementara Ibu Nia Niscaya, Direktur Konvensi, Insentif, dan Pameran (MICE) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang menjadi stakeholder daripada IMG menyebut inisiatif ini sebagai wujud public-private partneship antara pemerintah dan industri pariwisata ” IMG selain menjadi referensi industri dalam negeri juga akan menjadi sarana promosi MICE indonesia diluar negeri”.
Kementrian Budpar dalam setahun sedikitnya 5 kali berpartisipasi pada event MICE bersekala International seperti TTE Hongkong, CIBTM China, Aime Australia, EIBTM Bercelona dan ITCMA Thailand, event2 tersebut dikhususkan untuk menjaring buyer yang berspecialisasi di bidang MICE. “ IMG akan kamiu gunakan untuk mendorong MICE sebagai tema tahun kunjugan wisata Indonesia 2009 ” Lanjut Nia.
Bapak Colin Chan, Direktur Pemasaran Hotel Kempinski Jakarta mengatakan ”Sebagai salah satu hotel bintang 5 yang memiliki fasilitas MICE terlengkap di Jakarta, kami mendukung IMG sebagai usaha kolektif yang dilakukan untuk membangun citra indonesia, khususnya Jakarta sebagai destinasi MICE”.